34 C
Jakarta
27 July, 2024
Antijobless
BisnisTips

Tips Sukses! 6 Langkah Membawa Bisnis Naik Kelas

Emkay Frizz Happy Sour

Membahas mengenai UMKM tidak pernah ada habisnya. UMKM masih menjadi topik yang menarik hingga saat ini. Ternyata UMKM juga menarik untuk di ulas dan dibantu untuk bisa naik kelas loh. Ada banyak masalah pada UMKM di Indonesia, membuat mereka terhambat untuk membawa bisnis naik kelas.

Untuk membantu para pelaku UMKM di Indonesia bisa naik kelas, kali ini Antijobless kolaborasi dengan Accurate Online dan Faransyah Agung Jaya atau yang lebih dikenal dengan panggilan Coach Faran mengajak para pelaku UMKM di Jabodetabek untuk naik kelas.

Coach Faran mengawali dengan membuka mindset para pelaku UMKM untuk naik kelas atau Bahasa kerennya scale up. “Masih banyak UMKM yang belum memiliki mindset yang tepat ketika membuka bisnis,” terang Coach Faran.

Terlebih, banyak teori-teori tentang bisnis yang sebenarnya salah untuk diterapkan dan tidak sesuai ekspektasi di lapangan. Sehingga masih banyak UMKM yang meskipun tampaknya memiliki banyak pelanggan dan usahanya selalu ramai, tetapi mereka tidak melihat keuntungannya.

Disinilah Antijobless dan Accurate Online ingin membantu para pelaku UMKM di Indonesia bisa naik kelas dengan memperbaiki manajemen bisnisnya. Dan membantu para UMKM untuk bisa memiliki pembukuan serta laporan keuangan yang mampu membuat para pelaku UMKM bisa naik level dan bisa menikmati setiap keuntungannya.

Beberapa Langkah dari Coach Faran agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan sukses

1. Target Omzet

Coach Faran menyarankan para pemilik bisnis untuk bisa memiliki target omzet. Bagaimana proses mencapai target tersebut. Setiap target, setiap bulan harus di catat berapa yang di dapat. Sehingga bisa di evaluasi setiap kekurangan dan apa yang harus dilakukan.

Target omzet harus dihitung berdasarakan dengan kapasitas produksi. Jangan memaksakan diri, jika memang tidak sanggup dalam mencapai target tersebut, namun tidak mampu produksi. Jumlah pembeli adalah target keuntungan dibagi keuntungan setiap unit terjual.

Selain mencatat omzet bulanan, para pengusaha harus memiliki catatan omzet harian dan mingguan. Agar bisa terus memantau setiap target harian yang tercapai hingga membantu bisnis naik kelas.

2. Menguji Ide Usaha

Jangan hanya menjalankan usaha, cobalah uji ide usaha yang Anda miliki. Setiap ide harus di uji, seperti menguji :

  • Darimana ide diperoleh?
  • Apakah ada ide sejenis?
  • Apa yang membuat saya yakin ide bisa berjalan dan menguntungkan?
  • Berapa banyak orang yang berpendapat dengan ide Anda?

Setiap ide dan pendapat dari orang lain bisa Anda kerjakan lagi dan Anda kembangkan untuk menjadi sebuah ide besar. Bagaimana melakukan dan menjalankan ide tersebut menjadi lebih luas dan besar.

3. Modal Usaha

Cara Mendapatkan Modal Usaha
Modal Usaha

Setelah ide di dapatkan dan berhasil dikembangkan, sekarang waktunya untuk modal usaha yang diinginkan. Modal usaha bisa dilakukan dari beberapa kategori modal dulu. Anda harus mengetahui, dimana posisi Anda.

Anda harus menyesuaikannya, misal Anda ingin menjadi produsen, distributor atau menjalankan waralaba, setiap modal yang dikeluarkan tentunya berbeda. Sehingga bisa menyesuaikan laba yang Anda inginkan.

4. Menghitung Proyeksi Usaha

Sebagai pengusaha, Anda harus bisa menghitung proyeksi usaha. Karena banyak usaha yang gagal, karena pelaku usaha tidak mampu menghitung proyeksi usaha yang dijalankan. Sehingga ini sangat penting untuk di hitung.

Salah satu cara menghitung proyeksi usaha adalah dengan menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan). Banyak pelaku bisnis yang tidak melakukan ini. Hingga membuat usahanya tak dapat melihat keuntungan.

“Sering sekali UMKM terlihat ramai, tetapi tidak menghitung HPP. Jual produk harga Rp 19500 pas di hitung HPP-nya Rp 20.000. Lah berarti kan nombok?” Ujar Coach Faran saat Pemaparan di hadapan pelaku UMKM.

Sering sekali pelaku bisnis tidak menghitung HPP, karena menganggap itu hal yang repot. Hanya memandang bahwa usahanya ramai pasti untung. Ini merupakan kesalahan banyak pengusaha UMKM di Indonesia. Sehingga wajar saja, ketika mereka berbisnis, usahanya begitu-gitu aja tidak ada banyak perkembangan.

5. Harus Memiliki Mindset Seperti Karyawan

Banyak pelaku UMKM yang menganggap dirinya adalah bos. Memang tidak salah, tetapi Anda harus tetap memiliki mindset seorang karyawan. Maksudnya gimana?

Karena Anda harus mengurus bisnis selayaknya Anda bekerja di sebuah perusahaan dan menggaji diri Anda sendiri, selayaknyanya Anda bekerja sebagai karyawan.

Banyak pengusaha yang sering memanfaatkan keuntungan usaha untuk kepentingan pribadi saja. Padahal banyak keperluan yang bisa digunakan untuk bisa di maksimalkan demi kepentingan bisnis.

6. Banyak Usaha yang Buntung Saat Untung

Coach Faran mengatakan, banyak bisnis yang buntung saat untung. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Yakni, banyaknya pebisnis yang sering kaget dengan keuntungan yang mereka peroleh. Sehingga membuat usahanya tidak lagi jalan dan mereka merasa cepat puas dengan keuntungan tersebut.

Nah itulah poin-poin penting yang harus diperhatikan oleh para pengusaha UMKM. Jangan sampai, bisnis tidak dipandang penting dan hanya untuk coba-coba semata. Jadikanlah bisnis sebagai ladang penghasilan.

Buatlah bisnis seperti tempat  Anda untuk memenuhi segala kebutuhan. Jika seperti itu, akan membuat Anda menjadi lebih fokus dan semangat untuk menjalankan bisnis. Sekarang waktunya untuk merubah selagi masih ada waktu untuk membawa bisnis Anda naik kelas.

banner Liquid Saltnic Rendah Nikotin

Nikmati sensasi kenikmatan vaping dengan liquid vape EMKAY Frizz Happy Sour. Pesan sekarang dan temukan kelezatan baru setiap hirupan!

Related posts

Wow, Ternyata Ini Dia 5 Tambang Emas Terbesar Di Indonesia

Marsyaviani Darestuti

7 Karakteristik Kewirausahaan, Kunci Sukses Bagi Pemula

Primaditya Riesta

Inilah 3 Manfaat Merencanakan Keuangan Bisnis

Arif Darmaji

Leave a Comment