34 C
Jakarta
27 July, 2024
Antijobless
InsightTips

6 Tren Pemasaran B2B Jitu yang Bisa Diterapkan Pengusaha UKM

Emkay Frizz Happy Sour

Ketika seorang pengusaha mengetikan keyword “tren bisnis di internet,” yang akan muncul sebagian besar pembahasan mengenai tren bisnis B2C saja. Padahal banyak perusahaan yang ingin mencoba menjual produk atau jasanya melalui sistem B2B. Gimana tren business to business di era digital marketing saat ini? Antijobless akan membantu Anda untuk bisa sukses dalam pemasaran B2B.

Hampir semua pengusaha mengetahui kalau B2C adalah proses penjualan atau pemasaran langsung ke end user. Sedangkan B2B adalah menjual produk atau jasa ke bisnis lain, sehingga pasarnya cukup sempit sehingga hubungan ke customer menjadi hal yang cukup penting dan prioritas.

Tren bisnis B2B saat ini lebih fokus pada kecanggihan. Ini yang harus bisa dipelajari dan diterapkan oleh para pengusaha dalam mengembangkan bisnis mereka untuk bisa masuk ke sistem B2B di era sekarang. Cara yang cukup sulit yang ingin diterapkan oleh perusahaan mana saja.

Seperti yang di kutip dari thebalancesmb.com, dimana era media online telah berkembang cukup pesat dari fase baru dan eksperimental ke posisi yang aman di hampir setiap kegiatan pemasaran bisnis B2B yang dilakukan oleh para pemasar saat ini.

Sekarang, kita akan melihat beberapa tren utama bisnis B2B yang harus diterapkan oleh para pelaku bisnis, pelaku UKM, maupun pelaku IKM di Indonesia dengan baik untuk bisa sukses memasarkan produknya di pasar B2B yang cukup sempit.

Baca Juga : Pengertian Marketshare dan cara meningkatkannya

Tren Pemasaran B2B

Ada beberapa perubahan tren pemasaran B2B saat ini. Tren tersebut bukan tren yang biasa. Siapa pebisnis yang tidak mampu mengikuti tren ini, bersiap menghilang dari pasar. Kita sudah bisa melihat, beberapa retail modern yang hancur karena tidak mampu bersaing dengan mengikuti tren. Lalu apa saja tren pemasaran B2B?

1. Pemasaran Omnichannel

omnichannel

Sudah tahukah Anda apa itu pemasaran omnichannel? Banyak pebisnis yang masih mengalami miss konsepsi terhadap omnichannel dan multichannel. Keduanya hampir-hampir mirip, namun sebenarnya berbeda.

Omnichannel menitikberatkan pada kepuasan konsumen sebagai tolak ukurnya. Berbeda dengan pemasaran multichannel. Yang mana setiap saluran pemasaran di fokuskan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dengan berbasis data yang dapat di ukur.

Omnichannel sangat berfokus pada pengalaman pembeli bukan pada media pemasaran yang digunakan. Setiap pembeli bisa mendapatkan kepuasan yang sama ketika mereka berbelanja dari saluran apapun. Baik itu secara online maupun offline. Sehingga pebisnis mendapatkan pesan yang sama dan relevan.

Pemasaran omnichannel bukan sekedar membangun berbagai media pemasaran saja. Melainkan pemasar harus mampu membuat pelanggan bisa memegang kendali atas kehendak pembelian mereka terhadap suatu produk atau jasa.

2. Digitalisasi

Tidak banyak pengusaha yang mau melakukan perubahan dari sistem konvensional ke sistem digitalisasi. Padahal zaman sekarang, digitalisasi adalah hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh pengusaha di dunia. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa digitalisasi merupakan sesuatu yang mahal.

Padahal, konsumen ingin semuanya terasa mudah. Baik dari pemesanan produk, pembelian, hingga pengiriman. Bahkan pelanggan bisa menukar produk yang tidak sesuai dengan mudah dan cepat menjadi salah satu experience pelanggan dalam menentukan pembelian produk atau jasa pada tren bisnis digital saat ini.

3. Konten Adaptif

Tren Pemasaran B2B juga harus menyiapkan konten yang adaptif. Customer B2B adalah customer yang cukup loyal dan jika konsumen kecewa, bersiaplah untuk ditinggalkan. Dalam tren pemasaran B2B, diperlukan juga konten-konten adaptif.

Konten adaptif adalah konten-konten yang bisa memberikan gambaran mengenai suatu kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya. Konten adaptif di bangun tidak hanya tampilan yang bagus namun juga harus substantif dan memiliki kekuatan terhadap pelanggan.Konten adaptif merupakan konten yang bisa disajikan dalam bentuk apapun. Baik itu pada perangkat laptop, smartphone, ataupun tablet. Konten adaptif tidak hanya berbicara tentang pengalaman pembeli, melainkan juga membangun hubungan yang baik dengan customer.

4. Video dan Podcasting

podcast

Seorang pakar digital Brian Clark pernah mengatakan, kalau setiap perusahaan harus menjadi perusahaan media selama beberapa tahun ini. Sebab, kehadiran video dan podcasting menjadi salah satu ledakan konten yang membuat pernyataan Clark itu benar terjadi saat ini.

Video merupakan alat pemasaran yang penting bagi para pemasar di era digital untuk tren pemasaran B2B. Konten video bisa memberikan bagaimana produk yang kompleks bisa digunakan. Citra visual akan merangsang otak pembeli dengan cara yang tidak mampu dilakukan oleh artikel.

Konten video sangatlah penting dihadirkan dalam pemasaran B2B. Sebab, customer tidak perlu menanyakan hal-hal umum seputar produk atau jasa. Mereka cukup meng-klik video yang ada dengan mudah dari berbagai perangkat.

Tak luput juga sekarang adalah musimnya podcasting. Popularitas podcasting saat ini cukup banyak permintaan. Terbukti banyak pengusaha yang menghabiskan waktu di perjalanan dan di dalam penerbangan dengan mendengarkan podcasting.

5. Influencer

Tak dipungkiri, influencer menjadi hal penting dalam pemasaran saat ini. Banyak orang yang mengambil keputusan pembelian setelah mereka melihat hasil review dari orang-orang yang memiliki cukup banyak pengikut.

Sebagai pemasar, tren ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Saat ini sudah banyak perusahaan B2B yang memanfaatkan influencer untuk meningkatkan jangkauan customer mereka dan mendapatkan customer potensial yang sesuai dengan produk dan jasa mereka.

Sekarang, pertanyaannya adalah apakah Anda tahu siapa influencer utama di Pangsa Pasar Anda?

6. Freelancer

Anda tidak begitu paham dengan tren pemasaran saat ini? Mulai dari membangun website untuk jualan, membuat aktivitas di media sosial, membuat konten artikel ataupun video? Tetapi Anda tidak mampu? Jangan takut.

Tak perlu khawatir, cukup banyak freelancer yang bisa Anda andalkan untuk mengisi kekosongan posisi tersebut itu.

Meskipun Anda bisa merekrut pekerja professional untuk menerapkan seluruh saluran pemasaran B2B tentunya itu cukup mahal. Solusinya adalah dengan mempekerjakan pekerja paruh waktu untuk mengisi setiap konten di website dan di toko fisik Anda.

Tentunya hasil akhir dari tren pemasaran B2B di era digital ini adalah pengalaman customer yang lebih baik. Serta kemampuan pebisnis untuk bisa menargetkan pelanggan ideal mereka. Kedepan, Anda akan fokus pada Augmented Reality dan virtual reality untuk perusahaan B2C maupun B2B, sudahkah siap?[

banner Liquid Saltnic Rendah Nikotin

Nikmati sensasi kenikmatan vaping dengan liquid vape EMKAY Frizz Happy Sour. Pesan sekarang dan temukan kelezatan baru setiap hirupan!

Related posts

Tips dan Trik Mengelola Inventaris Kantor Agar Lebih Efisien

Linda Arista

Skill yang Harus kamu Pelajari! Apa itu Mind Mapping dan Cara Membuatnya

Linda Arista

Simak! 9 Jalan Keluar Menghadapi Masa Sulit atau Krisis Pada bisnis

Rostina Alimuddin