Tiap negara, akan menerapkan sistem kebijakan ekonomi tertentu untuk memajukan perekonomiannya. Salah satu sistem ekonomi yang ada yaitu sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi liberalis ini merupakan salah satu sistem ekonomi yang banyak diterapkan di negara-negara maju seperti contohnya di Amerika Serikat.
Pengertian Sistem Ekonomi Liberal
Tapi apakah itu sistem ekonomi liberalis? Ini adalah sistem ekonomi yang dalam pelaksanaannya memberi kebebasan penuh pada rakyat untuk menjalankan usaha ataupun bisnisnya. Masyarakat yang berada dalam negara yang menerapkan sistem ekonomi seperti ini punya tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi dengan bebas dan juga mendapat untung sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Manajemen Strategi: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya Untuk Bisnis
Sistem ekonomi yang juga disebut sebagai sistem ekonomi pasar ini punya keputusan yang menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi. Sistem seperti inipun sering dikaitkan dengan sistem ekonomi kapitalis, karena pemerintah punya potensi untuk mengintervensi, sehingga tidak ada monopoli antar pihak swasta yang dapat membatasi kebebasan masyarakat untuk membuat suatu keputusan. Jadi, dalam hal ini, pemerintah akan tetap menyediakan fasilitas umum, sekalipun sistem ekonomi liberalis ini dapat dinikmati di pasar bebas.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal
Ada beberapa ciri yang menandakan bahwa suatu negara menerapkan sistem atau kebijakan ekonomi liberal, yaitu:
- Harga dibentuk di pasar bebas; karena menganut sistem ekonomi pasar bebas, maka harga pun akan dibentuk dan ditentukan di pasar bebas berdasar permintaan dan penawaran yang terjadi. Dan salah satu faktor yang jadi penentu harga pasar ini adalah kompetitor.
- Kebebasan berusaha dan bersaing; para pelaku usaha punya kebebasan yang sama untuk berusaha dan bersaing di satu bidang usaha ataupun lainnya. karena itu akan terjadinya persaingan antar pedagang.
- Campur tangan pemerintah jadi terbatas; ini karena segala keputusan ekonomi ada di tangan setiap pemilik usaha. Walaupun begitu, pemerintah pun tetap dapat melakukan intervensi bila diperlukan.
- Kebebasan mempunyai alat produksi sendiri; pemilik usaha dapat memiliki alat produksi sendiri untuk mengoptimalkan kegiatan usahanya. Pemerintah pun tidak punya hak untuk melarang hal ini.
- Berorientasi pada keuntungan; maksudnya adalah pelaku ekonomi bebas melakukan kegiatan usahanya, dengan tujuan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
Tujuan Sistem Ekonomi Liberal
Tujuan dari dilaksanakannya kebijakan ekonomi satu ini yaitu untuk mengembangkan dan memberikan kebebasan pada pelaku usaha untuk bersaing dan berinovasi. Hak kepemilikan pribadi yang berkaitan dengan proses produksi pun akan diakui. Serta berkaitan dnegan penentuan harga akan dilakukan di pasar bebas. Dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun pemerintah hanya berperan menjadi pengatur serta penjaga mekanisme yang terjadi di dalam pasar.
Baca Juga: Pengertian Cross Selling dan Up Selling, Contoh dan Perbedaannya
Kelebihan
Ada beberapa kelebihan yang bisa dirasakan ketika suatu negara menerapkan kebijakan ekonomi satu ini, yaitu:
- Para pelaku usaha akan memproduksi suatu barang yang didasarkan pada kebutuhan pasar. Jadi produk yang dipasarkan tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
- Produk yang ada tentunya jadi lebih berkualitas, karena produsen akan semakin berlomba-lomba menghasilkan produk yang lebih berkualitas dibanding kompetitor agar masyarakat mau membeli produk mereka.
- Sikap kreatif dan inovatif dari pelaku usaha pun jadi meningkat. Karena semakin inovatif dan kreatif produk yang mereka jual, maka semakin tinggi nilai produk tersebut.
- Efisiensi produksi akan lebih tinggi, karena produsen akan berusaha untuk tidak tertinggal dari kompetitornya.
- Hak kepemilikan pribadi masing-masing pelaku usaha akan diakui, karena tidak ada campur tangan pemerintah.
Kekurangan
Sekalipun banyak kelebihan yang bisa dirasakan dari kebiijakan ekonomi liberal ini, namun ada pula kekurangan yang terjadi, yaitu:
- Monopoli bisa terjadi di lapisan masyarakat.
- Penyamarataan pendapatan akan jadi tidak mudah karena adanya persaingan di pasar bebas.
- Orang-orang yang kaya akan terus bertambah kaya, dan yang miskin akan tetap miskin.
- Munculnya persaingan tidak sehat antar pemilik usaha.
- Berpotensi menyebabkan krisis ekonomi.
- Penggunaan sumber daya alam jadi semakin berlebihan.
Itulah beberapa tentang kebijakan ekonomi liberal. Di Indonesia sendiri, sistem ekonomi yang digunakan yaitu sistem ekonomi yang berdasar Pancasila. Di mana orang bisa mengembangkan usaha dengan menganut nilai demokrasi yang berlaku di negara ini, yaitu berdasar Pancasila, UUD 1945 dan GBHN.
Nikmati sensasi kenikmatan vaping dengan liquid vape EMKAY Frizz Happy Sour. Pesan sekarang dan temukan kelezatan baru setiap hirupan!