Budaya hustle culture mengarah pada gagasan bahwa untuk berhasil kita perlu berbuat lebih banyak dan “bekerja lebih keras.” Ini adalah sentimen yang banyak dianggap benar oleh sebagian besar masyarakat. Fenomena ini kerap menjangkiti anak muda. Namun, benarkah menganut budaya tersebut baik untuk keseimbangan hidup?
Budaya hustle culture menuntut agar Anda mengabaikan kebutuhan bawaan Anda dalam mengejar kesuksesan. Nilai Anda hanya diukur dengan output eksternal, dan Anda diharapkan untuk mengikuti kecepatan itu agar kita tidak kalah dalam kerasnya persaingan, terutama di dunia karir.
Misalnya saja bagi para ibu, budaya ini cenderung akan membuatnya seolah-olah tidak memiliki kewajiban keluarga di tempat kerja bahkan harus kembali bekerja saat sudah pulang ke rumah. Hal ini kerap tidak disadari sepenuhnya bahwa dampak budaya ini cenderung toxic dan merusak masa depan.
Baca Juga: Jenis Pengangguran di Indonesia, Kamu yang Mana?
Lantas, sebenarnya apa sih hustle culture? Apa saja dampaknya untuk kehidupan Anda?
Apa Itu Budaya Hustle Culture?
Pada dasarnya, budaya hustle culture adalah tentang pekerjaan yang mendominasi waktu Anda dengan cara yang tidak wajar. Akibatnya, Anda jadi tidak punya waktu untuk menjalani hidup Anda.
Ini adalah gaya hidup di mana karier telah menjadi prioritas dalam hidup Anda atau lingkungan tempat Anda bekerja sehingga sering kali tidak memperhatikan aspek lain yang manusiawi seperti seperti hobi, family time, dan self care. Tidak hanya dialami oleh pekerja saja, namun siswa sekolah dan mahasiswa juga merasakannya.
Sebab di zaman sekarang ini, tak sedikit anak muda yang menjadi korban hustle culture. Misalnya, siswa sekolah yang mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler dan di luar itu orang tua mereka juga mengikutsertakan mereka untuk ikut les, bimbel, dan sebagainya.
Maka dari itu, istilah hustle culture ini juga kerap disebut sebagai burnout culture, workaholism, atau toxic productivity.
Dampak Negatif Budaya Hustle Culture
Kini Anda sudah tahu apa itu hustle culture. Nah, apa Anda juga mengalaminya? Jika iya, Anda perlu berhati-hati akan dampak negatif dari menganut budaya ini:
1. Risiko Gangguan Mental Health
Budaya hustle culture identik dengan menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja dan berusaha menjadi produktif kapan pun dan di mana pun. Meskipun bekerja dengan rajin itu bagus, tapi ingatlah bahwa tubuh Anda bukan mesin, melainkan membutuhkan waktu untuk beristirahat, bersantai, dan memulihkan tenaga setelah bekerja.
Ketika Anda terlalu banyak bekerja sendiri, Anda tidak akan memiliki waktu untuk diri Anda sendiri, seperti melakukan hobi, relaksasi, atau perawatan diri. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka kesehatan mental yang dipertaruhkan. Inilah sebabnya hustle culture itu toxic.
Parahnya lagi, penganut budaya ini dihadapkan pada risiko terjadinya burnout syndrome, yakni kerap merasa pesimis terhadap hasil dari segala pekerjaannya. Alhasil, motivasi dan energi untuk bekerja pun berkurang dan tak mampu menghadapi persaingan.
2. Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan Fisik
Tak hanya masalah mental, gangguan kesehatan fisik yang sering terjadi ketika seseorang terlalu banyak bekerja adalah dampak buruk lain dari budaya hustle culture. Misalnya, jika Anda menganut budaya ini, maka Anda akan cenderung menghabiskan waktu seharian untuk bekerja di depan layar komputer.
Akibatnya, Anda akan mengalami sakit punggung atau memiliki masalah postur. Selain itu, menatap komputer untuk waktu yang lama dapat menyebabkan masalah mata.
3. Kontraproduktif (Menurunnya Produktivitas)
Kebanyakan orang berpikir bahwa menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan meningkatkan produktivitas dan kinerja. Tapi kenyataannya kelelahan, kurang tidur, masalah kesehatan, apalagi sambil bekerja terlalu keras dapat menyebabkan performa kinerja Anda justru menurun.
Anda akan memiliki masalah fokus atau konsentrasi, sering mengantuk, dan mudah sakit. Jadi, tidak peduli seberapa sibuknya Anda, beristirahatlah sejenak dan luangkan waktu untuk diri Anda sendiri atau untuk sesuatu yang Anda suka.
Baca Juga: Peraturan Lembur Depnaker Terbaru yang Wajib Kamu Tahu!
Karena pada dasarnya, kesuksesan itu datang dari kualitas, bukan kuantitas waktu yang Anda habiskan untuk bekerja.
Itulah informasi tentang apa itu budaya hustle culture dan dampaknya bagi kehidupan Anda. Bila Anda merasa mengalaminya, ada baiknya jika Anda mulai mengatur kembali mindset dan time management guna mweujudkan work life balance.
Nikmati sensasi kenikmatan vaping dengan liquid vape EMKAY Frizz Happy Sour. Pesan sekarang dan temukan kelezatan baru setiap hirupan!